Selasa, 12 Mei 2015

Semua milikNya

sesaat lalu aku dirundung gelisah akan masa depan
anganku meraihnya dengan cemerlang
aku lihat pelupuk mata mawar bergelinang air mata
desahan pilu di tiap hembus nafasnya
maknanya ada pada ambisi kubahagiakannya
pohon jati sudah memasuki umur senja
harapannya masih ada namun semangatnya semakin terkikis
daunnya perlahan gugur dan menyisakan ranting kumuh
kumelihat tarikan nafas yang sama
terpacu derup ambisi lagi
aku ambil tindakan tanpa kompromi
aku harus mberikan harapan baru
sangat ambisius
entah jalanku sudah keras
atau dirundung kelam
aku terlampau ceroboh
kutinggalkan sutu poin penting kesuksesan
yang tertutup oleh dendam ambisi
bahwa semua ini ada empunya
Sang Maha Pemilik
apalagi yang kutunggu, bersimpu khidmat memohonlah
itu benar

Senin, 11 Mei 2015

sajak pendosa

sejatinya tiap insan terlahir dengan kesucian sukma
mata yang masih rabun
telinga yang hanya menangkap suara tanpa makna
persendian yang rapuh di tiap sudutnya
memori otak dengan kapasitas minus
perlahan perbedaan terjadi
semakin mengetahui dalam makna hidupnya
mengenal emosi yang terurai
mengetahui perihal kebaikan sekaligus maksudnya
mengetahui keburukan serta akibatnya
hingga multipotensi akan mereka raih
namun semakin mengetahui semakin mereka tidak mengerti
kedangkalan cara mengambil sikap yang terlampau singkat
menjadikan noda dalam hati
acuh dari segata rambu keselamatan
dikiranya masa akhirnya masih panjang
merasa dapat menaklukan semuanya
perencanaan matangnya menjadi kepala besarnya
lupa akan keagungan penciptaannya
lupa asal usul dan maksud penciptaannya
hanya yang mampu mengerti sajak kehidupannya
tetap berjalan di bumi tanpa ketamakan
menyadari betapa dirinya memang bukan miliknya.

Jumat, 08 Mei 2015

Amanah mereka

menyandang sebagai anak sulung
memiliki tanggung jawab yang besar
meneruskan asa kedua orang tua
menjaga segala tradisi baik yang telah mereka istiqomahkan
menggenggam janji janji seorang lelaki yang kelak juga akan memimpin keluarga
menggenggam kepercayaan kedua orang tua
bukan sebuah beban, dan bukan rintangan panjang
mereka akan selalu melatih, menolong, mendukung dan memberikan tauladan
tangan mereka menepuk dipundak seakan memupuk harapan tinggi untuk masa depannya.
seakan percaya semua akan terwujud, optimistis seperti hal mutlak
baginya itulah amanah agung.
yang hanya dialah yang mampu untuk melaksanakannya.
semangatlah memerjuangkan amanah itu anak sulung.

Kamis, 07 Mei 2015

selangkah lebih maju

kalau seorang pengembara melakukan hasrat berburunya, maka tak kenal badai akan diterjangnya,
bonek bukan jadi soal, ketangguhan musuh ga akan berpengaruh
fkusnya hanya satu, dan keinginannya yang puncak taktergoyahkan.
dia mengambil parang dan dengan mengayuh kaki kotor mulai mengintai dan waspada.
seakan tak ada beban, tertatihpun tidak ajan.
maka dialah pengembara sejati.

Rabu, 06 Mei 2015

Panggilan alam

Anugrah selalu ada, bagi semua yang percaya akan datangnya maupun tidak.
berbentuk kesenangan atau kepedihan, semuanya anugrah.
seperti malam malam panjangku
hari kedua mungkin sampai berikutnya
prioritas urusanku membuat lupa pengasalan diriku, dan anugrah itu tak terangan sedikitpun
seharusnya tidak begitu, itu janggal dan tidak ada dalam naskah pengesaan.
mulai mempertanyakan lagi muasalku, dan pencapaian utama keberadaanku.
selesailah fana, diriku bukan milikku

Selasa, 05 Mei 2015

keangkuhan

entah mengapa setelah kuterbagun, ada penyesalan di masa lamapauku
sangat naif jika kuberkata tidak terjadi apa apa, tapi sementara aku masih semu untuk menyingkapnya
emosi atau egois, keduanya terasa sama buruk..

keangkuhan

entah mengapa setelah kuterbagun, ada penyesalan di masa lamapauku
sangat naif jika kuberkata tidak terjadi apa apa, tapi sementara aku masih semu untuk menyingkapnya
emosi atau egois, keduanya terasa sama buruk..